Minggu, 04 September 2011

transfer persija 2011

Ketua umum Persija Jakarta Ferry Paulus mengungkapkan, pihaknya sudah mengontrak 13 pemain selama tiga tahun menghadapi kompetisi sepakbola nasional musim 2011/12.

Dari 13 pemain itu, hanya Greg Nwokolo yang sudah pasti menandatangani kontrak. Sedangkan Eric Bayemi dan Agu Casmir masih dalam tahap negosiasi. Sementara Oliver Makor dan Precious Emuejeraye kemungkinan besar tidak diperpanjang, seperti halnya dengan kiper veteran Hendro Kartiko.

Selain itu, setelah Mahadirga Lasut, striker Persijap Jepara Johan Juansyah juga sudah bergabung dengan Persija di musim 2011/12. Para pemain musim lalu yang sudah mengamankan tempat di Persija diantaranya Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Alan Martha, Leo Saputra, dan Ramdani Lestaluhu.

“Kami sudah mengontrak 13 pemain, dan mereka diikat selama tiga tahun. Kami masih melakukan negosiasi dengan Bayemi, serta sejumlah pemain yang memperkuat timnas senior. Pemain yang ada di timnas U-23 juga sedang kami jajaki,” ungkap Ferry.

“Kami sengaja mengontrak mereka tiga tahun, karena itu merupakan bagian dari strategi kami. Karena itu, kami harus memilih pemain yang benar-benar tepat.”

Ditambahkan, Persija berencana memiliki 30 pemain pada musim 2011/12. 23 sampai 24 pemain merupakan pemain berpengalaman, sedangkan sisanya direkrut dari tim junior sebagai ajang pembinaan pemain muda.

Sabtu, 03 September 2011

Ketika Jemariku Menari

         Diam-diam striker tim nasional sepak bola Indonesia Bambang Pamungkas memiliki kemampuan yang tak banyak pihak mengetahuinya. Pihak sponsor Nike Indonesia mengaku menjadi satu di antara pihak yang mengaku tidak membayangkan Bepe, panggilan akrab penyerang bernomor punggung 20 ini, mampu menulis. 
        Saat peluncuran buku " Ketika Jemariku Menari”, pihak Nike Indonesia yang diwakili Lily mengakui ketakjubannya atas talenta yang dimiliki Bepe. 
        “Nike yang sangat menghargai bisa memiliki seorang atlet Indonesia yang berprestasi seperti Bepe,” ujarnya, di  loby area tabloid Bola, Jakarta.
         Lily juga melihat sosok Bepe yang mantap dan terampil di lapangan hijau dalam memainkan bola,  namun dirinya juga lihai dalam membuat jari-jarinya menari di dalam tulisan. 
        “Kami tidak membayangkan Bepe bisa menulis seperti itu,” jelasnya.
          Lily menambahkan langkah yang telah dirintis Bepe dengan menelurkan karya dalam bentuk tulisan, itu akan dapat memotivasi atlet lain di Indonesia untuk juga menulis.       
        “Ini menjadi motivasi bagi atlet lain untuk juga menulis, berbagi dengan masyarakat mengenai kehidupan para atlet,” ujarnya.

         Sementara itu, Direktur Sports & Health Media dan juga Pemimpin Redaksi Tabloid Bola, Ian Situmorang, mengajak atlet lain untuk mengkikuti jejak Bepe berbagi pengalaman kehidupan dalam bentuk tulisan. Pihaknya, siap untuk membantu atlet yang ingin berbagi pengalaman seputar kehidupan menjadi atlet untuk diterbitkan.
        “Kami masih buka peluang bagi atlet Indonesia untuk membantu dan sangat siap untuk membantunya,” jelas Ian.
         Tampak dalam acara peluncuran buku Bepe, editor Buku Bepe, Yudhi F. Oktaviadhi, dan perwakilan dua yayasan yang selama ini didukung Bepe, yakni syair.org (Syair untuk Sahabat Foundation), yayasan yang peduli terhadap anak-anak yang hidup dengan AIDS, serta yayasana Pita Kuning Anak Indonesia, yayasan yang peduli terhadap anak yang hidup dengan kanker.
         Tampak hadir pula para Jackmania, yang sebelum acara dimulai telah ramai hadir dan membeli buku Bepe.